Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.
Sebelum saya melangsungkan pernikahan, saya sempat melihat-lihat beberapa blog tentang persiapan para capeng (calon penganten) yang sedang mempersiapkan pernikahannya. Saat itu pula, saya berkeinginan membuat tulisan serupa di dalam blog saya…uuummm, tapi apalah daya karena pernikahan saya dipersiapkan dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya jadi saya tak sempat membuat tulisan serupa. Dalam kesempatan hari ini, saya mencoba berbagi kisah perjalanan menuju jenjang pernikahan saya.
Tahapan Perkenalan
Sosok pria bernama Rofanaharto Anugrah yang saat ini menjadi suami saya, sebetulnya adalah teman SMA saya di SMUN 3 Setiabudi Jakarta. Yang pada saat SMA, diantara kita tidak pernah ada interaksi sama sekali. Ketika kelas 3 SMA, kelas kami pun berdampingan…dy kelas 3 IPA 1 dan saya kelas 3 IPA 2. Seiring berjalannya waktu, kita tidak pernah dipertemukan lagi. Sampai pada akhirnya tahapan perkenalan pun dimulai pada tgl 28 Desember 2011 lewat sosial media “Facebook” *duuhhh…terdengar alay…hehehe
Awal percakapan, masih seputar pekerjaan dan berlanjut tentang sharing mencari pasangan hidup.
Sejak 28 Desember 2011 percakapan kita hanya melalui chattingan fb, ym, bbm dan skype. Sampai pada akhirnya Mas Rofan datang kerumah saya pada Januari 2013 *tanggalnya saya lupa 😀
Hari itu adalah pertama kalinya mas Rofan datang kerumah saya, dan pada hari itu pula mas Rofan mengungkapkan itikad nya kepada orangtua saya untuk menjalin hubungan yang lebih serius dengan saya.
Tahapan Istikhoroh
Semenjak kedatangan mas Rofan hari itu kerumah saya dan semenjak hari itu pula saya tau isi hatinya. Saya diselimuti kegalauan yang luar biasa. Karena pada dasarnya memang belum ada perasaan cinta dalam diri saya. Sepanjang hari, saya terus memohon kepada Allah SWT melalui sholat malam dan istikhoroh. Namun, tidak ada kejelasan jawaban sama sekali atau tiba-tiba hati ini merasa jatuh cinta dengan mas Rofan. Sungguh, perasaan itu tidak muncul. Saya coba mencari jawaban dengan bertanya pada orangtua saya dan alhasil, Ibu saya lah yang menguatkannya. Ibu saya coba membandingkan mas Rofan dengan pria lain yang sedang dekat dengan saya. Dan Ibu saya merasa ada sebuah ketulusan didalam hati mas Rofan. Maka, ketika itulah saya memberanikan diri untuk siap di khitbah oleh mas Rofan pada bulan Maret 2013. Karena saya yakin, Ibu adalah yang paling tau mana yang terbaik untuk anaknya.
Tahapan Khitbah
Pada tanggal 12 Maret 2013, tibalah saat-saat yang menegangkan dimana ini adalah awal sebuah perubaahan status dalam kehidupan saya. Karena dalam agama islam pun telah disebutkan bahwa “Orang mu’min itu adalah saudara bagi mu’min yang lain. Maka tidak dihalalkan bagi seorang mu’min untuk membeli barang yang sudah dibeli saudaranya dan janganlah seorang mu’min meminang di atas pinangan saudaranya kecuali jika pinangan itu telah ditinggalkan.”(Shahih Muslim 2/1034 no.1414) ini berarti jika saya sudah menerima khitbah dari mas Rofan, maka tak ada lagi kesempatan saya menerima khitbah dari pria lain. Sungguh kondisi yang berat untuk saya saat itu, padahal pada saat itu, belum ada perasaan cinta dalam diri saya.
Prosesi khitbah dilaksanakan secara sederhana di rumah saya sebagai calon mempelai wanita. Tak ada yang spesial dalam acara tersebut, saya hanya mengenakan gamis berwarna hitam dengan pita merah dibalut dengan hijab berwarna merah dengan model hijab muslimah biasa, begitupun dengan mas Rofan, dy hanya memakai kemeja batik lengan panjang berwarna coklat. Dalam acara khitbah tersebut dirangkai dengan acara seserahan, yang mana sebetulnya saya tidak menginginkan adanya bawa2an semacam perlengkapan mandi, bed cover, dll. Namun atas kebijaksanaan dari keluarga mas Rofan, dibuatkanlah seserahan dalam berbagai bentuk ditambah dengan roti buaya dan uang yang dihias dalam frame. Acara tersebut dihadiri oleh keluarga terdekat dari pihak mas Rofan dan pihak saya. Menurut saya, suasana saat itu sangat khidmat karena saya dan mas Rofan merupakan anak tunggal dalam keluarga kami. Prosesi khitbah ditutup dengan pemberian gelang emas oleh adik dari Ibunda mas Rofan (sebagai perwakilan dari ibunda mas Rofan yang sudah tiada). Dan pada saat itu pula ditutup dengan cucuran air mata dari keluarga kedua belah pihak.
Tahapan Pre-Wedding
Sejak prosesi khitbah yang dilakukan pada tanggal 12 Maret 2013, keluarga kami telah sepakat untuk menyegerakan prosesi pernikahan yang dilangsungkan pada bulan Juni 2013. Di keluarga kami, tidak ada istilah pilih tanggal baik, weton, dsb. Karena kami yakin semua tanggal yang ada merupakan tanggal baik selama kami tetap berdoa memohon perlindungan dari Allah SWT. Setelah proses khitbah dilakukan, mas Rofan kembali bekerja di Sanga-Sanga Kalimantan Timur. Segala persiapan bisa dibilang cuma saya dan Ibu yang menyiapkannya. Tidak ada rapat keluarga. Foto pre wedding pun tak ada. Alasan kami tidak melakukan foto prewedding diantaranya karena hubungan kami belum halal, kami usahakan seminimal mungkin untuk tidak perbanyak melakukan interaksi secara fisik (pegangan tangan atau sekedar bertatapan mata layaknya model prewedding) sebelum melangsungkan pernikahan.
Gedung
Mencari gedung untuk pernikahan dalam jangka waktu 3 bulan tidaklah mudah, karena para calon pengantin biasanya mempersiapkannya sudah 1 tahun sebelumnya. Saya coba browsing gedung dan kemudian menghubunginya via telepon, banyak gedung yang sudah full booked sampai dengan akhir tahun 2013. Sampai pada akhirnya, suatu hari saya ambil cuti dan saya dan Ibu bertekad untuk 1 harian mencari gedung dan harus dapat pada hari itu. Gedung yang pertama saya kunjungi yaitu Gedung Kementerian Sosial, sayang…gedung tersebut sudah tidak available sampai akhir tahun 2013. Kemudian kaki kami pun melangkah ke gedung sebelah, yaaappp…Gedung Perpustakaan Nasional menjadi tujuan kami selanjutnya, dan alhamdulillah gedung tersebut tersedia untuk bulan Juni 2013 namun tanggal yang tersedia tidak sesuai dengan rencana awal yaitu tgl 16 Juni 2013 melainkan Tgl 23 Juni 2013. Berhubung kami tidak mematok tanggal pernikahan, akhirnya kami putuskan untuk membooking gedung tersebut.
Wedding Organizer
Untuk catering, rias pengantin, hiburan, dan fotografi kami putuskan untuk memakai satu jasa wedding organizer yang sama. Kami putuskan untuk menggunakan Chikal berdasarkan rekomendasi di blog capeng. Keputusan kami pun didasari dari hasil survey kami untuk beberapa catering. Kesan dalam mempersiapkan catering-an, saya sering mendapat telepon dari jasa catering untuk menghadiri test food di acara pernikahan orang.
Undangan
Bentuk undangan kami sederhana, tidak mahal, tidak ada foto kami, karena kami yakin undangan tersebut akan berakhir di tempat sampah. 😛 jasa percetakan yang kami gunakan adalah Lomex Card milik salah satu tetangga kami. Terima kasih Kak Ana. Prosesnya ga sampe 1 minggu looh.
Seragam keluarga
Di acara pernikahan saya seragam keluarga bukan dalam bentuk kebaya, tapi gamis. Supaya bisa bermanfaat juga untuk keseharian.
Tahapan Pernikahan
Setelah saya dan Ibu (dan tentunya mas Rofan sebagai penyandang dana) mempersiapkan segalanya. Tibalah acara pernikahan saya yang dilangsungkan pada hari Minggu, 23 Juni 2013 di Gedung Perpustakan Nasional dengan dipimpin oleh penghulu dari kecamatan senen. Alhamdulillah, prosesi pernikahan kami berjalan dengan lancar. Dengan mas kawin berupa “Seperangkat alat sholat & Al-Qur’an” mas Rofan pun mengucapkan ijab qabul dengan lancar. Dan sejak saat itulah, saya yakin mas Rofan lah jodoh saya yang memang dipilihkan oleh Allah SWT. Dan pada saat itulah, pertama kalinya saya menyentuh tangan mas Rofan dan mencium tangannya. Saat itulah, hati kecil saya berkata “mulai hari ini, saya sudah menjadi istri dari mas Rofan” 🙂
Sayangnya…ada beberapa sahabat-sahabat lainnya yang tidak sempat di foto antara lain Mba Dian NCS, Rekan2 MTI UI Thn 2012, Rekan2 MTI UI Thn 2010, Rekan2 SMA 3 Jakarta, dll. Tulisan ini dibuat hanya sebatas untuk mengenang akan sebuah perjalanan hidup saya yang paling indah dan berkesan serta insyaallah ini semua akan menjadi pertama dan yang terakhir dalam hidup kami berdua (Saya & Mas Rofan). Anyway kami ucapkan terima kasih atas kehadiran seluruh rekan2 dan saudara2. Mohon doanya agar kami dapat membangun keluarga ini menjadi keluarga sakinah, mawaddah warrahmah serta diberikan keturunan yang sholeh & sholehah. Ammmiiiinnnn…
Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh